- Prinsip Kerja Motor Bakar
Motor
bakar adalah salah satu motor penggerak mula yang sering disebut sebagai Mesin
Kalor, yaitu mesin yang mengubah energi thermal menjadi energi mekanik. Energi
itu sendiri diperoleh dari proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh
energi thermal ini, maka mesin kalor dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu
mesin pembakaran luar dan mesin pembakaran dalam. Mesin pembakaran luar proses
pembakarannya terjadi di luar mesin, energi thermal dari hasil pembakaran
dipindahkan ke fluida kerja melalui beberapa dinding pemisah, contohnya disini
adalah mesin uap (Krisna, 2015).
Mesin
pembakaran dalam adalah mesin yang mana proses pembakarannya terjadi di dalam
mesin itu sendiri, sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi
sebagai benda kerja, umumnya dikenal dengan nama motor bakar. Dalam kelompok
ini terdapat motor bakar torak, sistem turbin gas dan propulsi pancar gas.
Motor bakar torak menggunakan satu atau lebih silinder, yang didalamnya
terdapat torak yang bergerak translasi (bolak-balik). Di dalam silinder itulah
terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. Energi yang
dihasilkan dari proses tersebut mampu menggerakkan torak yang oleh batang
penghubung dihubungkan dengan poros engkol. Gerak translasi torak tadi
menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol dan demikian sebaliknya. Pada motor
bakar tidak terdapat proses perpindahan kalor dari gas pembakaran ke fluida
kerja. Oleh sebab itu jenis mesin ini jumlah komponennya lebih sedikit dari
pada komponen mesin pembakaran luar, seperti mesin uap. Motor bakar torak juga
dapat dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu: motor bensin dan motor diesel.
Perbedaan yang pertama terletak pada sistem penyalaannya, kedua dari jenis
bahan bakarnya, ketiga dari siklusnya. Bahan bakar pada motor bensin dinyalakan
oleh loncatan api listrik diantara dua elektrode busi. Karena itu motor bensin
juga dinamai Spark Ignition Engines.
Dalam motor diesel terjadi proses penyalaan sendiri, yaitu karena bahan bakar
disemprotkan ke dalam silinder yang berisi udara yang bertemperatur dan
bertekanan tinggi, sebab itu mesin diesel dinamakan mesin Comprossion Ignition
Engines. (Aris Munandar , 1994).
Arief
(1984), Arismunandar (1994) menjelaskan bahwa karbon merupakan salah satu unsur
yang dapat terbakar dan menjadi bagian utama dari setiap senyawa hidrokarbon. Karbon
lebih lambat dan lebih sulit terbakar daripada hidrogen maupun Sulfur, meskipun
karbon memiliki temperatur penyalaan lebih rendah (4070 C atau 7650
F) dari pada hidrogen, karbon merupakan zat padat temperatur tinggi dan relatif
lebih lambat terbakar. Akibatnya dalam setiap proses pembakaran teoritis, akan
dianggap bahwa sulfur dan hidrogen keduanya terbakar sempurna sebelum karbon
terbakar. Terlebih lagi akan dianggap bahwa semua karbon akan teroksida menjadi
karbonmonoksid (CO) sebelum semua bagian itu menjadi karbon dioksida (CO2).
2 C + O2 = 2 CO
Pada
reaksi ini, 2 mol karbon (24,02 kg) bereaksi dengan 1 mol oksigen (32 kg)
menghasilkan 2 mol Karbonmonoksid (56,02 kg).
Apabila terdapat oksigen
yang cukup memadahi, karbonmonoksid itu akan teroksidasi menjadi karbon
dioksida dengan melepaskan energi tambahan.
2 CO + O2 = 2 CO2
Jadi, 2 mol Karbonmonoksid
(56,02 Kg) bereaksi dengan 1 mol oksigen (32 kg) menghasilkan 2 mol karbon
dioksida (88,02 kg). Dengan demikian
untuk membakar sempurna 1 kg karbon dibutuhkan. 32/24,02 atau 1,33 kg oksigen
Perbandingan ini sangat berguna dalam menghitung kebutuhan oksigen bagi bahan
bakar hidrokarbon.
Nilai pembakaran tinggi
dan rendah dari karbon adalah 32.778 kj / kg.
Hidrogen
mempunyai temperatur penyalaan yang paling tinggi diantara ketiga unsur dapat
terbakar tersebut (582 0C atau 1080 0F), tetapi karena ia
berupa gas kinetika perubahan hidrogen berlangsung cepat, akibatnya bila
terdapat udara yang cukup, hidrogen akan terbakar sempurna menjadi air,
barangkali sebelum karbon teroksidasi menjadi karbonmonoksid.
2 H2 + O2 = 2 H2O
Dua mol
hidrogen (4,032 kg) bereaksi dengan 1 mol oksigen (32 kg ) menghasilkan 2 mol
air (36,032 kg), massa oksigen yang
dibutuhkan untuk membakar sempurna satu satuan massa hidrogen adalah 32 / 4,032
atau 7,94 kg O2 / kg H2, Nilai pembakaran tinggi hidrogen
adalah 142.097 kj / kg
Komposisi
udara dalam pembakaran kira – kira 21 % oksigen, per volume per mol, dan
sisanya yang 79 % lagi terutama terdiri dari nitrogen dengan sejumlah kecil
argon, karbon dioksida dan gas – gas lain.
Adapun
persamaan reaksi pembakaran yang terjadi pada bahan bakar bensin dan kebutuhan
udara untuk membakar 1 kg bahan bakar bensin adalah:
C8H18
+ 12,5 (O2 + 3,76 N2) = 8CO2 + 9 H2O +
47 N2
Maka perbandingan
kebutuhan udara adalah :
Karena m
udara = 28,95 kg / kg mol dan m C8H18 = 117
Maka =
Di mana: AFR = Air Fuel ratio
- Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah
Motor
4 (empat) langkah adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu kali siklus
pembakaran akan mengalami empat langkah piston. Pada motor 4 langkah, untuk
satu siklus kerja secara lengkap torak harus melakukan 4 langkah kerja, dimana
empat langkah tersebut adalah langkah isap, langkah kompresi, langkah usaha dan
langkah buang.
2.1.2.1
Langkah
isap
Pada
langkah isap, campuran udara dan bahan bahar dihisap masuk ke dalam silinder.
Hal ini terjadi karena gerak piston dari TMA ke TMB yang mengakibatkan
kevakuman di atas torak. Selama langkah ini katup isap terbuka dan katup buang
tertutup.
- Langkah kompresi
Pada
tahap ini, campuran udara dan bahan bakar tersebut dikompresikan oleh torak
dengan gerakannya dari TMB ke TMA. Selama langkah ini berlangsung, semua katup
baik itu isap maupun katup buang tertutup. Akibat dari kompresi ini, tekanan
dan temperatur campuran bahan bakar tadi menjadi meningkat. Sesaat sebelum
mencapai TMA busi memercikkan bunga api listrik untuk membakar campuran bahan
bakar dan udara. Pembakaran ini disertai dengan lonjakan tekanan di ruang
bakar. Tekanan ini mampu mendorong torak bergerak turun dari TMA ke TMB.
- Langkah usaha
Sementara
itu, kedua katup masih tertutup. Torak mulai bergerak dari TMA ke TMB sebagai
akibat dari dorongan yang dihasilkan dari ledakan pembakaran. Gerakan translasi
batang torak ini mengakibatkan terjadinya gerakan rotasi yang terjadi di poros
engkol. Pada saat inilah terjadi proses langkah tenaga atau langkah ekspansi.
Dimana volume gas pembakaran di dalam silinder bertambah besar dan tekanan
menurun. Sementara itu kedua katup masih tertutup.
- Langkah buang
Sesaat
sebelum torak telah mencapai TMB, katup buang sudah terbuka sedangkan katup
isap tertutup. Torak bergerak kembali ke TMA mendesak gas pembakaran keluar
dari dalam silinder melalui saluran buang. Proses pengeluaran gas pembakaran
ini disebut langkah buang. Setelah langkah buang selesai dimulai lagi dari
langkah isap dan seterusnya. Satu siklus dikatakan lengkap apabila keempat
langkah itu terlaksana yaitu langkah isap, langkah tekan (kompresi), langkah
tenaga dan langkah buang.
Gambar . Bagan kerja proses motor bensin 4 langkah
- Diagram P-V Siklus Ideal Motor Bensin 4 Langkah
Gambar Diagram PV motor bensin 4 langkah
Adapun proses
terdiri dari :
Proses 0 - 1
Proses langlah isap.
Proses 1 - 2
Langkah kompresi adiabatikreversible (isentropik).
Proses 2 - 3
Proses pembakaran pada volume konstan.
Proses 3 - 4
Langkah kerja (langkah expansi, adiabatik, reversible).
Proses 4 - 1
Proses pembuangan kalor pada volume konstan. Proses 1 - 0 Proses buang pada
tekanan konstan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar