KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat allah swt,
shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada rasulullah saw beserta keluarga
dan sahabatnya. Berkat kudrat dan iradat-nya akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah yang membahas tentang “heat treatment” ini.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun.
Ucapan terima kasih dan penghargaan tersebut kami
sampaikan kepada :
1. Dosen
2. Teman-teman,
dan
3. Rekan-rekan
yang telah memberi dorongan dan semangat sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan
sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Banjarbaru, 03 April
2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Baja karbon mempunyai nilai kekerasan yang berbeda
bergantung pada kadar karbon pada suatu baja. Namun, pada kadar karbon yang
sama juga bisa mempunyai nilai kekerasan yang berbeda. Hal tersebut dapat
terjadi akibat proses manufacturing yang berbeda-beda pada baja kadar karbon
sama. Sehingga, kita perlu mempelajari fenomena-fenomena pengerasan baja karbon
agar kita bisa mendapatkan baja karbon sesuai dengan spesifikasi yang kita
inginkan. Pada logam lain juga dapat mengeras jika diberi suatu perlakuan
tertentu.
Suatu logam dapat berubah kekerasannya akibat dari
faktor-faktor penentu kekerasan logam itu juga sehingga kita perlu memahami
faktor penetu kekerasan logam tersebut. Praktikan juga dituntut untuk memahami
mekanisme dan fenomena precipitation hardening pada paduan Al-Cu untuk
mengetahui perubahan kekerasan pada logam tersebut apabila diberi heat
treatment.
1.2 Maksud
dan Tujuan
1. Maksud
dari pembuatan makaalah ini adalah :
- Untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Ilmu Logam
- Untuk menambah wawasan
2. Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah
- Untuk menambah pengetahuan
tentang Heat Treatment
-
Mengetahui apa pengertian tentang
Heat Treatment
BAB II
PEMBAHASAN
A. Heat
Treatment
Dari sebuah rangkuman yang ditulis oleh Avner (1974:
676) menyatakan bahwa perlakuan panas (heat treatment) adalah: “Heating and
cooling a solid metal or alloy in such away as to obtain desired conditions or
properties. Heating for the sole purpose of hot-working is excluded from the
meaning of this definition”.
Perlakuan panas adalah proses untuk memperbaiki
sifat dari logam dengan jalan memanaskan coran sampai temperatur yang cocok,
kemudian dibiarkan beberapa waktu pada temperatur itu, kemudian didinginkan ke
temperatur yang lebih rendah dengan kecepatan yang sesuai. Salah satu cara
perlakuan panas pada logam paduan aluminium adalah dengan penuaan keras ( age
hardening ).
Melalui penuaan keras ( age hardening ), logam
paduan aluminium akan memperoleh kekuatan dan kekerasan yang lebih baik. Dahulu
orang menyebut penuaan keras (age hardening ) dengan sebutan pemuliaan atau
penemperan keras. Penamaan tersebut kemudian dibakukan menjadi penuaan keras
(age hardening ) karena penemperan keras pada logam paduan aluminium berbeda
dengan penemperan keras yang berlangsung pada penemperan keras baja.
Paduan
aluminium yang dapat dituakeraskan atau di age hardening dibedakan atas paduan
aluminium yang dapat dituakeraskan dalam keadaan dingin dan paduan aluminium
yang dapat dituakeraskan dalam keadaan panas.
B. Macam-Macam
Heat Treatment
1. EFEK PADA STRUKTUR MIKRO DAN UKURAN BUTIRAN
Pada
proses pembuatannya, komposisi kimia yang dibutuhkan diperoleh ketika baja
dalam bentuk fasa cair pada suhu yang tinggi.
Pada
saat proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah menjadi fasa
padat pada suhu 13500, pada fasa ini lah berlangsung perubahan struktur mikro.
Perubahan struktur mikro dapat juga dilakukan dengan jalan heat treatment. Bila
proses pendinginan dilakukan secara perlahan, maka akan dapat dicapai tiap
jenis struktur mikro yang seimbang sesuai dengan komposisi kimia dan suhu baja.
2. HEAT
TREATMENT DENGAN PENDINGINAN TAK MENERUS
Jika suatu baja didinginkan dari
suhu yang lebih tinggi dan kemudian ditahan pada suhu yang lebih rendah selama
waktu tertentu, maka akan menghasilkan struktur mikro yang berbeda.
Ukuran butir sangat dipengaruhi oleh tingginya suhu
pemanasan, lamanya pemanasan dan semakin lama pemanasannya akan timbul butiran
yang lebih besar. Semakin cepat pendinginan akan menghasilkan ukuran butir yang
lebih kecil.
3. HEAT
TREATMENT DENGAN PENDINGINAN MENERUS
Dalam prakteknya proses pendinginan pada pembuatan
material baja dilakukan secara menerus mulai dari suhu yang lebih tinggi sampai
dengan suhu rendah.
C. Proses
Heat Treatment
1. Pengerasan
(Hardening)
Adalah
usaha untuk meningkatkan sifat material terutama kekerasan dengan cara selup
cepat (quenching) material yang sudah dipanaskan ke dalam suatu media quenching
berupa air, air garam, maupun oli. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
kekerasan dalam perlakuan panas antara lain : komposisi kimia, langkah
perlakuan panas, cairan pendinginan, temperatur pemanasan. Tujuan utama dari
pengerasan adalah untuk mengembangkan pengerasan yang tinggi. Objek utama dalam
membuat pengerasan bagian mesin dari struktur baja adalah untuk meningkatkan
kekuatan tarik.
Dalam
ilmu perlakuan panas, hardening pada prinsipnya dilakukan dengan membentuk
suatu baru struktur yang keras pada material. Mekanisme yang biasa dilakukan
ialah dengan penambahan suatu unsur atau sekedar membuat suatu struktur yang
keras dengan komposisi yang telah ada pada material. Salah satu struktur keras
yang dimaksud pada mekanisme kedua ialah martensit (>500 BHN). Struktur
martensit bersifat keras dan rapuh sehingga pada prakteknya tidak dapat
langsung digunakan, karena pembentukan martensit diiringi distorsi matriks yang
cukup besar. Pembentukan struktur martensit terjadi melalui proses pendinginan
cepat (quench) dari fasa austenit (struktur FCC – Face Centered Cubic) hingga
temperatur ruang, yang berakibat pada terperangkapnya atom karbon (tidak sempat
berdifusi) sehingga terjadi peregangan kisi dari struktur BCC (Body Centered
Cubic) yang seharusnya terbentuk (ferrite) menjadi martensit yang berstruktur
BCT (Body Centered Tetragonal).Pelunakan (Annealing)
2. Normalizing.
Normalizing merupakan proses perlakuan panas yang
bertujuan untuk memperhalus dan, menyeragamkan ukuran serta distribusi ukuran
butir logam. Proses ini diperlukan untuk komponen atau material yang mengalami
proses pembentukan seperti pengerolan dingin, tempa dingin dan pengelasan.
Proses normalizing yaitu dengan cara memanaskan
material pada temperatur 55 sampai 85 0C diatas temperatur kritis. Kemudian
ditahan untuk beberapa lama hingga fasa secara penuh bertransformasi ke fasa
austenit. Selanjutnya material didinginkan pada udara terbuka hingga mencapai
suhu kamar.
3. Full
annealing.
Full annealing merupakan proses perlakuan panas yang
bertujuan untuk melunakkan logam yang keras sehingga mampu dikerjakan dengan
mesin. Proses ini banyak dilakukan pada baja medium. Proses ini dilakukan
dengan cara memanaskan material baja pada temperatur 15 hingga 40 0C di atas
temparatur A3 atau A1 tergantung kadar karbonnya. Pada temperatur tersebut
pemanasan ditahan untuk beberapa lama hingga mencapai kesetimbangan.
Selanjutnya material didinginkan dalam dapur pemanas secara perlahan-lahan
hingga mencapai temperatur kamar. Struktur mikro hasil full annealing berupa
pearlit kasar yang relatif lunak dan ulet.
4. Spheroidizing.
Baja karbon medium dan tinggi memiliki kekerasan
yang tinggi dan sulit untuk dikerjakan dengan mesin dan dideformasi. Untuk
melunakkan baja ini dilakukan proses spheroidizing.
Proses spheroidizing dilakukan dengan cara
memanaskan baja pada temperatur sedikit dibawah temperatur eutectoid, yaitu
sekitar 700 0C. Pada temperatur tersebut ditahan selama 15 hingga 25 jam.
Kemudian didinginkan secara perlahan-lahan di dalam tungku pemanas hingga
mencapai temperatur kamar.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Heat
treatment adalah proses pendinginan dan pemanasan yang terkontrol terhadap
logam, yang disesuaikan dengan tujuan pemakaiannya.
Tujuan
dari heat treament antara lain :
1. Untuk mempersiapkan material untuk pengolahan
berikutnya.
2. Mempermudah proses machining.
3. Untuk mengurangi kebutuhan daya pembentukan dan
kebutuhan energi.
4. Memperbaiki sifat keuletan material dan kekuatan
material, dimana dalam hal ini merupakan fungsi dari kandungan karbon yang
terkandung dalam material.
5. Meningkatkan kekerasan dan tegangan tarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar