Pada postingan kali ini kita akan membahas mengenai roda dan ban, serta mengenal jenis, fungsi serta balance roda. bagi seorang pengemudi sangat penting kondisi roda dan ban dalam keadaan baik, karena sangat berpengaruh terhadap kenyamanan berkendara.
Pengertian dan Fungsi Roda
Wheel atau roda
terdiri dari pelek (rim) dan ban (tire).
Pelek berfungsi untuk menahan beban
vertikal dan horizontal, beban pengereman dan beban-beban lainnya yang tertumpu
pada ban.
Sedangkan tire atau ban berfungsi untuk menopang seluruh berat
kendaraan, bersentuhan langsung dengan permukaan jalan dan memindahkan gerakan
dan daya pengereman ke jalan serta menyerap kejutan yang diterima dari
permukaan jalan  yang tidak rata. Ban dipasangkan pada pelek roda.
Gambar diatas menunjukan kode-kode yang biasanya terdapat pada roda, Misalnya ban berkode 215/65R15 89H. Angka '215' adalah lebar telapak ban
 dalam satuan ukuran milimeter. '65' (Aspek Rasio), adalah 
rasio/perbandingan antara ketebalan profil ban dengan lebar telapak ban.
 Angka 65 di sini mengisyaratkan tinggi/tebal ban adalah 65% dari lebar 
telapak ban.
'R' (konstruksi), adalah pola jalinan benang/kawat yang memperkuat konstruksi ban. 'R' di sini berarti ban tersebut memiliki pola jalinan berpola radial. Jika 'B' berarti ban tersebut mempunyai konstruksi sabuk bias (bias belted). Untuk 'D' maka berarti konstruksinya adalah bias diagonal (diagonal bias).
Angka 15 berikutnya adalah ukuran diameter rim/pelek dalam satuan inci dan angka '89' mengisyaratkan beban maksimal (load index) yang diizinkan pada ban bersangkutan. Sesuai dengan standar industri ban maka kode tersebut memiliki kapasitas beban maksimal sebesar 580 kilogram di tiap ban. Huruf "H' terakhir merupakan indikator kecepatan maksimal.
Jadi ban berkode 215/65R15 89H adalah ban dengan lebar telapak 215mm, ketebalan ban dengan aspek rasio 65%x215(mm)=129(mm), berjenis radial untuk rim atau pelek berdiameter 15 inci, mampu dibebani seberat 580 kg dengan batas kecepatan aman maksimal 210 km.
'R' (konstruksi), adalah pola jalinan benang/kawat yang memperkuat konstruksi ban. 'R' di sini berarti ban tersebut memiliki pola jalinan berpola radial. Jika 'B' berarti ban tersebut mempunyai konstruksi sabuk bias (bias belted). Untuk 'D' maka berarti konstruksinya adalah bias diagonal (diagonal bias).
Angka 15 berikutnya adalah ukuran diameter rim/pelek dalam satuan inci dan angka '89' mengisyaratkan beban maksimal (load index) yang diizinkan pada ban bersangkutan. Sesuai dengan standar industri ban maka kode tersebut memiliki kapasitas beban maksimal sebesar 580 kilogram di tiap ban. Huruf "H' terakhir merupakan indikator kecepatan maksimal.
Jadi ban berkode 215/65R15 89H adalah ban dengan lebar telapak 215mm, ketebalan ban dengan aspek rasio 65%x215(mm)=129(mm), berjenis radial untuk rim atau pelek berdiameter 15 inci, mampu dibebani seberat 580 kg dengan batas kecepatan aman maksimal 210 km.
sehingga kita dapat menentukan jenis dan ukuran roda yang sesuai untuk kita pakai pada medan yang akan kita hadapi.
berikut hal yang perlu diperhatikan dalam memilih ban beserta fungsinya.
- Menahan Beban, dalam hal menahan beban, yang paling berpengaruh adalah tekanan angin. Karena angin dalam ban berfungsi untuk menopang berat kendaraan dan muatan.
- Meredam Guncangan, tekanan angin dan tipe ban (radial/ bias) sangat berpengaruh dalam meredam guncangan awal sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe radial mampu meredam guncangan lebih baik daripada ban tipe bias.
- Meneruskan tenaga dari mesin, ban berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dan pengereman ke permukaan jalan. Hal ini berkaitan dengan kinerja traksi dan pengereman, yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern atau kembangan dari ban.
- Meneruskan fungsi kemudi, ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini akan menentukan kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam berkendara.
Jenis-Jenis Ban
1. Ban Bias
            Ban
 dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari 
banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun 
dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap 
keliling lingkaran ban.
            Ban
 bentuknya. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali 
baja tertanam dalam karet ban. Lapisan merupakan lapisan poliester, 
fiberglass atau tali baja tertanam dalam, ban karet. Sebuah ban bias-ply
 memiliki sabuk berlapis berjalan pada sudut satu sama lain dan tubuh 
ban. Sebuah ban bias-ply memiliki berlapis Berjalan pada Sudut Satu sama lain dan tubuh ban. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan.
2. Ban Radial
           
 Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat 
sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping 
konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari 
ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan 
diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau 
"Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya 
dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini 
juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil. 
   Ban
 radial-ply memiliki sabuk pada sudut 90 derajat ban dengan, ikat 
pinggang dan saling tumpang tindih saling silang. The ply berlabel 12 
dalam diagram adalah radial-ply. Ke-12 dalam ply berlabel adalah diagram
 radial-ply. Ban radial memiliki sabuk lain, biasanya dari kabel baja, 
berjalan sekitar ban di bawah tapak. ban radial memiliki sabuk lain, 
biasanya Dari kabel baja, ban Berjalan sekitar tapak di Bawah. 
Konstruksi Radial memungkinkan dinding samping dari ban untuk 
melenturkan bawah beban tanpa mempengaruhi kontak tapak dengan jalan. 
Konstruksi memungkinkan Radial Dinding Samping Bawah ban untuk 
melenturkan Dari Beban Tanpa mempengaruhi Kontak tapak dengan jalan.  
3. Ban Tubeless
            Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in diciptakan sekitar tahun 1990. 
            Desain
 tradisional ban pneumatik dibutuhkan inner tube terpisah yang bisa 
gagal karena beberapa alasan, seperti: fitment ban salah, atau gesekan 
antara dinding ban dan ban dalam menghasilkan panas berlebih menyebabkan
 sebuah ledakan.Teknologi ban tubeless tidak jauh dengan kebutuhan untuk
 ban dalam sehingga meningkatkan keselamatan.
Pada ban tubeless, ban, yang memiliki lapisan dalam halobutyl kedap air, dan pinggiran roda bentuk segel kedap udara, dengan katup yang langsung dipasang pada pelek.Jika ban tubeless mendapat ditusuk, udara keluar hanya melalui lubang, mengarah ke deflasi lembut dari ban. Sebaliknya, tabung dalam dapat berpotensi meledak seperti balon, mengarah ke deflasi cepat dari ban yang bisa mengakibatkan tiba-tiba kehilangan kontrol kendaraan. Sebuah sealant ban cair dapat ditambahkan ke ban tubeless untuk mencegah deflasi. Selain itu, lebih mudah untuk memperbaiki sebuah tusukan ban tubeless menggunakan kit tusukan mudah digunakan.Saat ini, semua mobil yang dijual dengan ban tubeless sebagai fitment standar.
Pada ban tubeless, ban, yang memiliki lapisan dalam halobutyl kedap air, dan pinggiran roda bentuk segel kedap udara, dengan katup yang langsung dipasang pada pelek.Jika ban tubeless mendapat ditusuk, udara keluar hanya melalui lubang, mengarah ke deflasi lembut dari ban. Sebaliknya, tabung dalam dapat berpotensi meledak seperti balon, mengarah ke deflasi cepat dari ban yang bisa mengakibatkan tiba-tiba kehilangan kontrol kendaraan. Sebuah sealant ban cair dapat ditambahkan ke ban tubeless untuk mencegah deflasi. Selain itu, lebih mudah untuk memperbaiki sebuah tusukan ban tubeless menggunakan kit tusukan mudah digunakan.Saat ini, semua mobil yang dijual dengan ban tubeless sebagai fitment standar.
Tipe Tapak Ban
- Rib
- Lug
- Rib and lug
- Block jalan berlumpur dan bersalju
Mengurangi slip pada jalan berlumpur/ bersalju
Lebih cepat aus
Rolling resistance lebih besar
Pengertian Balance Roda
- Balance Statis
Roda yang dalam kondisi tidak  balance statis apabila   pada roda 
tersebut terdapat titik yang bagian itu menjadi terlalu berat atau 
terlalu ringan. Spot masa pada ban akan menjadikan ban bergulir/ 
berputar secara tidak merata. Kondisi ini  megakibatkan saat roda berputar juga timbul gerakan naik-turun pada porosnya.
- Balance Dinamis






 
Terimakasih atas informasinya, gan.
BalasHapushttps://pakgalingging.blogspot.com